Cari Blog Ini

Selasa, 05 Agustus 2014

Belajar dari Hati yang menerima

Belajar dari hati yang menerima 

1Petrus 5:7 
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."

Seorang bernama wati, dia orang yang sangat pendiam tapi tegas. Seorang guru yang sangat sabar kebetulan dia mengajar tk dan sd. Dia adalah anak terakhir dari banyak saudaranya, dia sangat sayang terhadap keluarganya namun dia tinggal sekarang seorang diri, namun dia sangat bahagia karena dia saying terhadap murid dan pelayanannya. Suatu ketika dia juga harus mengajar smp yang pelajarannya baru, tapi dia seorang yang cerdas karena dia mudah beradaptasi dan belajar dengan baik. Kebetulan wati guru computer.
Kurikulum pelajaran berubah, ini masa masa wati mencoba keberuntungan sertivikasi dia mendaftar ukg dengan mata pelajaran computer namun pusat mengatakan kalo tidak ada lagi jurusan computer adanya yang cocok untuk guru computer adalah matematika atau fisika. Tanpa piker panjang dia mengambil matematika. Sesampainya di sekolah SMP mengatakan pada kepala sekolah dia mengambil matematika. Kepala sekolah marah dan mengatakan harus menggantinya dalam pelajaran bahasa jawa. Padahal sudah diproses. Wati terkejut dengan sikap kepala sekolah (wati lupa kalo kepa sekolah mengajar matematika) di sekolah wati gaji tergantung dengan berapa banyak jam mengajar jika wati menjadi guru matematika maka jam pelajaran matematika harus dibagi 5 guru yang harusnya 4 guru .hahahaahah ….. wati terlalu berani. Penderitaan bukan hanya sampaiu disitu, wati bersama kepala sekolah menghadap yayasan dan wakil kurikulum pun mengatakan kalo wati harus mengambil bahasa jawa kalo tidak mau akan dikembalikan ke sd. Lalu wati mencoba ke pusat untuk memperbaiki data tapi tidak bias karena kartu peserta sudah keluar. Hal ini membuat wati gemez. Ya sudah kalo gak sertivikasi juga gak ada masalah ujarnya.
Hari terus berjalan ternyata kepala sekolah bercerita dengan wakilnya yang ternyata juga ember bocor… di malah mengatakan juga kepada beberapa guru waktu rapat raker… gila banget semua guru jadi tahu, mereka berpikir bagaimana seorang guru computer mengajar mata pelajaran yang sangat sulit yaitu MATEMATIKA. Semua menganggap wati buruk. Padahal semua guru tidak tahu kejadian yang sebenarnya yang dialami wati, jika mereka tahu mereka akan sangat iba kebada wati dan turut merasakan penderitaan hati wati. Saya penulispun juga gemez dengan cerita wati, apakah seorang kepalasekolah dapat melindungi anak buahnya, apa seorang pemimpin tidak bisa memikirkan hati perasaan anakbuahnya, takutkah berkat atau gaji berkurang hanya karena satu anak buah yang butuh perlindungan. Memang mudah menjadi kepala sekolah tapi tidak mudah menjadi pemimpin yang memiliki kasih. Kasih mudah untuk diucapkjan namun sulit untuk dilakukan.
Wati tetap berdoa dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan, dia pasti membelanya. Tahun ajaran berakhir dia akhirnya dipindah ke sd. Ternyata guru computer satunya keluar dari smp tersebut. Maka sekolah smp atau dengan kata lain kepa sekolah smp kembali meminta wati menjadi guru computer di smp. Luar biasa yang tadinya mau ditendang akhirnya di tarik tangannya, saya yakin Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi umatnya.

dari : pengalaman hidup temanku.

0 komentar:

Posting Komentar